Minggu, 06 April 2014

Manggis Jawa barat tembus ekspor

Bagi masyarakat Jawa Barat, buah manggis sudah tak asing. Buah yang punya ciri khas warna kulit merah keunguan itu biasa disebut juga dengan ratu buah tropis.

Buah yang penggemarnya bukan hanya di Indonesia, tapi juga manca Negara ini biasa terlihat di daerah yang udaranya sejuk.

Seperti di Purwakarta, tepatnya di sepanjang jalan Purwakarta-subang. Para pengguna jalan yang hendak menuju Subang , bisa melihat warung-warung pinggir jalan yang berjejer menjajakan buah khas itu. Buah tersebut, bukan sengaja diimpor dari luar, melainkan dari hasil kebun warga setempat.


 Salah seorang pembudidaya manggis mengatakan, buah manggis khas Purwakarta biasa panen setahun sekali. Musim panennya berlangsung selama 3-5 bulan. Sedangkan dalam sehari, produksi buah manggis yang dikelolanya rata-rata mencapai 50 ton.

“Setiap tahun, biasanya hasil panen manggis bisa sampai 1000 ton,” ujarnya.
Dia  menjelaskan, hasil panen sebanyak itu tak hanya untuk kebutuhan di pasar lokal, melainkan untuk diekspor ke luar negeri.
Setiap tahunnya, sebanyak 7.500 ton manggis Purwakarta rutin diekspor ke dua Negara pemesan manggis terbesar. Yakni, Cina dan Abu Dhabi.
inilah.com


Sejauh ini, terang dia, baru dua negara itu yang menjadi pengimpor terbesar. Namun tak dipungkiri ada beberapa negara lain yang juga rutin mengirimkan permintaan buah manggis ke perusahaannya. Tapi, jumlah permintaannya masih di bawah dua negara tersebut.

Terkait dengan harga manggis saat ini, dia menyebutkan, untuk pasar lokal dijual dengan harga Rp8-10 ribu per kilogram. Sedangkan untuk kualitas ekspor, seharga Rp20 ribu per kilogram.

bisniskeuangan.kompas.com

beliau mengaku telah menggeluti usahanya ini sejak 1990. Saat ini, dia sudah membina ribuan petani manggis . Dia berharap, buah  ini bisa terus berkembang dan lebih dikenal lagi. [hus]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar